Minggu, 20 Juli 2014

Perubahan-perubahan Pada Tubuh Sang Ibu



Perkembangan dan pertumbuhan tubuh manusia yang baru itu sangat luar biasa, karena dalam sembilan bulan itu sudah cukup dewasa untuk dirawat di luar rahim sang ibu. Ada dua lagi keajaibayi kehamilan: perubahan kapasitas tubuh sang ibu, perubahan susunan dan fungsi menurut kebutuhan baru, dan kapasitas tubuh wanita yang menciut setelah melahirkan, yang dia kembali kepada keadaan semula.
Perubahan pertama terjadi setibayiya sel-sel di dalam rahim ibu dengan mana bayi baru berkembayig. Sebagaimana telah dibicarakan,persenyawaan antara sel kelamin pria dan  wanita yang terjadi di saluran indung telur.  Segera setelah persenyawaan ini, sel yang  terbentuk dari persenyawaan kedua sel seks  yang membelah diri dan membentuk dua sel  yang sama. Yang ini pun kemudian membelah  diri dan lagi membelah diri dan seterusnya.  Sementara itu penyembuhan radang selaput otak sekarang telah ditemukan. Penyembuhan ini menggunakan obat herbal terbaik yang bekerja secara efektif mengatasi penyakit mematikan ini secara alami.


 Diperlukan tiga atau empat hari, oleh gumpalan  sel yang terbentuk karena kehamilan,  untuk menghabiskan sisa perjalanannya  dalam saluran indung telur sampai tiba dalam  rahim. Pada saat ini sudah ada sekitar enam  belas sel dalam gumpalan itu. 

 Gumpalan sel itu menembusi lapisan rahim  yang lembut, dan lapisan itu pun membungkusnya  kemudian. Sel-sel itu mendapat  makanan langsung dari lapisan rahim.  Sementara gumpalan sel itu bertambah besar,  pembungkusnya ikut membesar sehingga  mengisi ruang kandungan dalam jangka  waktu beberapa minggu. Sesudah itu, dinding  rahim harus turut menegang untuk memberi  tempat bagi mudigah yang sedang bertumbuh  bersama selaput yang berisi cairan, yang  membungkusnya.  

Tiga atau empat hari sesudah terjadi  kehamilan, apabila gumpalan sel yang baru  terbentuk itu tiba di dalam rahim, sebagian  sel dalam rahim mulai menghasilkan sejenis  hormon gonadotrofin chorionik. Sementara  beredar di seluruh tubuh, hormon ini menggiatkan  organ-organ buntu untuk menyesuaikan  tubuh dengan kehamilan. Hormon  ini yang merangsang indung telur untuk  menghasilkan dua jenis hormon lainnya,  yaitu estrogen dan progesterone. Keduanya  bekerja sama dan melakukan tiga hal: (l)  kedua hormon ini merangsang rahim, dan  selaput plasenta yang sekarang berkembayig  dalam rahim untuk menyesuaikan diri dengan  mudigah yang semakin membesar; (2\  merangsang pertumbuhan mudigah; dan (3)  merangsang perkembayigan buah dada untuk  mempersiapkannya bagi prodiksi air susu.

Pada akhir sembilan bulan masa hamil, bagian belakang dari kelenjar pituitary menghasilkan hormon oxytorin, yang merangsang kontraksi otot rahim pada waktu melahirkan. Pada saat yang sama, hormon luteotrofik yang dihasilkan bagian depan kelenjar pituitary bekerja sama dengan hormon progesterone untuk menghasilkan air susu dalam buah dada. 

Pada tahap dini kehamilan, satu-satunya sumber makanan bagi mudigah ialah jaringan lembut lapisan kandungan. Kemudian sumber ini tidak mencukupi lagi sehingga terbentuklah organ baru, yaitu tembuni, yang menyalurkan zat asam dan bahan makanan dari darah sang ibu kepada darah mudigah, dan memindahkan zat arang dan sisa-sisa pembuangan lainnya dari darah mudigah kepada darah ibu. Tembuni itu terdiri dari jaringan halus berbentuk lingkaran yang melekat pada lapisan rahim. Tali pusar bayi itu melekat pada tembuni di permukaan yang di bagian depan. Nama mudigah diganti dengan janin setelah berumur dua bulan. Di dalam tembuni darah sang ibu dan darah janin sama-sama mengalir, tetapi selalu dipisahkan oleh selaput halus, begitu halus sehingga bahan-bahan di antara kedua pembuluh darah dapat diserap. 

Janin ini tidak perlu bernafas, karena zat asam yang diperlukan sudah terbawa melalui tembuni. Dia tidak perlu makan karena bahan makanan disalurkan melalui saluran yang sama. Sisa-sisa pembakaran dipindahkan dari janin ke dalam darah si ibu dan dibuang melalui poros pembuangan. Janin ini menggunakan paru-paru ibunya, alat pencernaan dan buah pinggang si ibu selama dia berkembayig dalam masa sembilan bulan itu. Oleh karena inilah maka semua peralatan sang ibu bertambah giat bekerja selama masa kehamilan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar